suatu hening pagi, ku lihat sinar baru dirasai. Sekian lame menanti hari demi hari, aku hadir menemani saat malam hari mu. Kau ibarat perisai yang melindungi setiap ceruk pelusuk alam agar bisa mematahkan serangan yang datang. Hari berganti bulan, bulan berhanti tahun, kau membimbingku dan terus membekalkn ku dengan bimbingan sepentingnya. Zaman remajaku tika ilmu dicari, ku habiskan dengan jauh darimu, sehingga dewasa aku masih terjurang dengan mu. Masih ku ingat kasihmu padaku saat manis senda gurau mu denganku serta anakmu selainku.
Kini aku dewasa, semakin ku belajar semakin aku perlu kasihmu. Mana bisa untuk aku berlekang nyawaku. Tapi aku sedar yang ceriteracita lama xkan bisa ku dapatkan lagi. Seupaya aku untuk menuruti mu agar aku bisa berdamping denganmu.
MAK!
aku tau kedegilanku, terkadang aku tempuhi tanpa melihat kelibatmu, tapi bayanganmu tak pernah terlepas dari sisiku. Walau jauh kau rasakan tanpaku, tak sekali tak ku peduli suara nyaringmu. Berpaksi pada akar umbiku, takkan ku luputkan kasihmu dalam jati diriku. Setiap waktu ketandusan sentuhan akan kulenyapkan dengan menatap wajah senyumanmu. Walau penat bisaku patahkan dengan suara merdumu. Walau sesekali aku terngaduh, tak pernah kau tahu, tapi aku masih ada kamu. Aku tau kau bisa merasai kesakitanku.
MAK!
andai aku pergi dulu sebelummu, kutitipkan kasih sayangku dengan memori terindahku. Andai diriku madih sejitu denganmu, jangan pernah kau hentikan belaimu padaku. Aku akan berjauhan pasti, doaku untukmu tak kan terhenti, ku harap bisikan kata kata syahdu dalam setiap sujudmu mengiringi ku dikala malam berlabuh pergi. Ketahuilah oleh dirimu, kau pujaan hati ku.
p/s: untuk ibuku, kau lebih mengerti aku, cuma aku kurang bisa mengerti gerimu. Ku titipkan warkah ini agar kau mengetahui isi hatiku.
Xoxo,
Lieya7
Published with Blogger-droid v2.0.2
No comments:
Post a Comment